Pemasangan pelapis anti bocor (waterproofing) yang efektif dipengaruhi oleh beberapa faktor penting seperti kualitas material pelapis anti bocor, cuaca, keterampilan tenaga kerja, metode pengaplikasian, dan kesesuaian jenis waterproofing dengan kebutuhan. Saat memasang pelapis anti bocor, harus diingat bahwa produk waterproofing memiliki jangka usia pakainya masing-masing, sehingga Anda tetap perlu melakukan pelapisan ulang untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.
Agar pelapis anti bocor dapat bertahan lama, hindari kesalahan-kesalahan umum di bawah ini yang sering dilakukan pada saat menggunakan pelapis anti bocor:
Permukaan yang hendak dilapisi tidak bersih
Sebelum mengaplikasikan pelapis anti bocor, harus dipastikan dahulu bahwa permukaan yang akan dilapisi produk waterproofing telah bersih sempurna dari debu, kotoran, jamur, minyak, atau residu lainnya. Jika permukaan tidak bersih, maka produk waterproofing tidak dapat melekat sempurna. Akhirnya, pelapis anti bocor tidak dapat bekerja efektif dan memiliki kemungkinan untuk cepat rusak/bocor.
Bagian yang retak/rusak tidak diperbaiki dahulu
Adanya celah dari retakan, bolongan, atau keropos pada permukaan yang akan dilapisi waterproofing akan menimbulkan resiko masuknya air melalui celah-celah tersebut. Meskipun ada beberapa tipe pelapis anti bocor yang bersifat elastis sehingga dapat menambal retakan, namun alangkah lebih baik apabila Anda memastikan bahwa permukaan yang akan dilapisi waterproofing telah rata dan tidak ada celah dengan metode injeksi atau grouting beton untuk merekatkan kembali permukaan yang akan dilapisi waterproofing.
Kesalahan pencampuran bahan
Kesalahan paling umum yang menyebabkan kegagalan proses pelapisan anti bocor adalah kesalahan pencampuran bahan. Setiap merek produk waterproofing telah memiliki takarannya masing-masing sehingga menyediakan instruksi penggunaan. Seringkali tukang bangunan tidak mengikuti instruksi pencampuran bahan yang berujung merusak konsistensi produk waterproofing. Untuk menghindari kesalahan ini, lebih baik membaca dahulu instruksi penggunaan produk, menggunakan jasa ahli dalam waterproofing, atau menggunakan produk waterproofing dari MAPEI yang siap pakai sehingga tidak perlu melakukan pencampuran apa-apa lagi.
Penggunaan jenis waterproofing yang tidak tepat
Beda jenis pelapis anti bocor, beda pula kegunaannya. Jenis coating digunakan untuk aplikasi pada bidang vertikal, horizontal, maupun untuk bidang dengan luas yang kecil. Sedangkan untuk bidang yang lebih luas seperti dak beton atau atap, bisa menggunakan pelapis anti bocor jenis membrane. Menyesuaikan jenis pelapis anti air dengan kegunaannya akan membantu memaksimalkan kinerja produk.
Kesalahan penyimpanan material waterproofing
Produk pelapis anti bocor harus disimpan dengan baik mengikuti instruksi sesuai merek produk masing-masing. Jika penyimpanan dilakukan dengan buruk, seperti terpapar sinar matahari, dibiarkan terbuka dalam waktu yang lama, bahkan penyimpanan di tempat yang lembab, akan memengaruhi kondisi dan kualitas bahan pelapis anti bocor. Kegagalan waterproofing akibat kesalahan penyimpanan terjadi karena kualitas bahan rusak, patah, atau sobek.
Kesalahan pengaplikasian
Mengaplikasikan produk pelapis anti bocor sebaiknya dilakukan oleh tenaga ahli agar tidak terjadi kegagalan. Contohnya untuk jenis waterproofing membrane bakar, diperlukan tenaga ahli dalam pemasangan karena pemasangannya memerlukan alat khusus seperti torch. Jika pemasangan dilakukan dengan teknik yang salah, maka produk pelapis anti bocor tentu tidak dapat merekat dengan baik.
Comments
Load more comments