Apa itu Polyurethane Sealant?
Polyurethane sealant merupakan salah satu jenis sealant yang berasal dari bahan organik. Polyurethane sealant dapat digunakan untuk menyegel dan merekatkan. Jenis sealant yang satu ini sering digunakan karena memiliki elastisitas yang kuat, tahan terhadap benturan dan getaran, serta kekuatan mekanik perekat ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sealant silikon.
Kegunaan Polyurethane Sealant
Masing-masing jenis sealant memiliki fungsi dan kekhasan yang disesuaikan dengan kebutuhannya. Terdapat beberapa jenis polyurethane sealant yang dibedakan berdasarkan kegunaan dan aplikasinya, yaitu:
Polyurethane sealant standar
Polyurethane sealant konstruksi
Polyurethane sealant tahan UV
Polyurethane sealant tanpa noda
Bergantung jenisnya, polyurethane dapat digunakan untuk berbagai proyek konstruksi, instalasi, perbaikan, dan proyek renovasi. Polyurethane sealant dapat digunakan di berbagai permukaan seperti batu, batu bata, beton, kayu, logam, plastik, alumunium, plesteran, dan lainnya.
Pada banyak kasus di kehidupan sehari-hari, polyurethane sealant banyak digunakan untuk pekerjaan seperti merekatkan/menyegel timah dan flashing; papan pinggir, manik-manik kabel, batang manik-manik dan pelindung sudut; elemen dekoratif yang telah dibentuk sebelumnya; perlengkapan kamar mandi; kusen jendela; dan ubin atap, ubin atap cekung, panel penutup dan panel insulasi.
Karakteristik Polyurethane Sealant
Meskipun penggunaannya dan aplikasinya disesuaikan dengan tugas yang lebih spesifik. Namun Polyurethane Sealant memiliki beberapa karakteristik umum seperti di bawah ini:
Tahan Korosi
Tahan Lembab
Digunakan sebagai Lapisan Pelindung
Tahan Bahan Kimia
Fleksibel
Tahan Retak
Mudah diaplikasikan
Ramah lingkungan
Pembersihan Mudah
Tahan Abrasi, dan
Tahan Lecet
Bagaimana cara mengaplikasikan Polyurethane Sealant?
Terdapat 3 metode dalam pengaplikasian polyurethane sealant, di antaranya:
Metode Spray-On (Menyemprotkan)
Metode penyemprotan dirancang agar polyurethane sealant dapat diaplikasikan ke permukaan dan celah yang sulit dijangkau seperti poros kursi dan cat yang mengelupas di berbagai permukaan. Agar hasil optimal, gunakan semprotan yang menyembur dengan jarak pendek untuk menghindari tetesan ke area yang tidak diinginkan. Jika, polyurethane sealant menetes di bagian yang tidak diinginkan akan sulit untuk dibersihkan, sehingga agar lebih optimal tutuplah bagian yang tidak direkatkan.
Metode Wipe-on (Mengelap)
Metode Wipe-On atau metode lap sangat ideal untuk menutupi permukaan berkontur, bulat, vertikal, dan pelapis dinding. Ada beberapa tips yang harus diperhatikan jika menggunakan metode ini: pertama, gunakan kain yang dilipat seukuran telapak tangan. Kedua, celupkan sisi kain ke dalam polyurethane sealant. Ketiga, aplikasikan kain tersebut dengan sapuan yang merata mengikuti arah serat.
Metode Brush-On (Menyikat)
Dibandingkan dengan metode lap, metode ini sangat ideal digunakan untuk permukaan yang lebih luas, datar, dan orientasi horizontal seperti lantai, kursi, meja yang diletakkan rata. Ada beberapa tips yang harus diperhatikan jika Anda menggunakan metode ini: pertama, celupkan sikat ke dalam sealant sekitar satu inci. Kedua, mengikuti arah serat, aplikasikan produk dengan sapuan yang panjang dan merata, Jalankan di area yang sama lagi untuk menghilangkan tetesan berlebih. Ketiga, tumpang tindih area sebelumnya dari permukaan yang telah Anda tutupi untuk memastikan tidak ada celah yang dibiarkan terbuka.
Nah, itu dia hal-hal yang harus Anda ketahui berkaitan dengan polyurethane sealant! Untuk penggunaan dan pengaplikasian yang lebih optimal pastikan Anda memiliki produk polyurethane sealant terbaik.
MAPEI Indonesia menawarkan beberapa solusi berkaitan dengan masalah bangunan atau konstruksi yang berkaitan dengan penggunaan sealant. Kunjungi situs Mapei.co.id untuk informasi lebih lanjut!
Comments
Load more comments